Dalam flokulasi dan deflokulasi, peristiwa memisahnya (mengendapnya fase
terdisper) antara fase terdisper dan fase pendisper terjadi dalam rentang waktu
yang berbeda. Dimana pada flokulasi terpisahnya dua fase tersebut lebih cepat
dibandingkan dengan deflokulasi. Namun, endapan dari flokulasi dapat
didispersikan kembali sedangkan endapan deflokulasi tidak karena telah
terbentuk caking, hal ini disebabkan oleh ukuranpartikel pada suspensi yang terdeflokulasi
sangat kecil, hingga membentuk ikatan antar partikel yang erat dan padat.
Ringkasnya:
Dalam Sistem FLOKULASI :“Partikel TERFLOKULASI adalah terikat lemah,cepat
mengendap,mudah tersuspensi kembali dan tidak membentuk cake”
Dalam Sistem DEFLOKULASI : “Partikel TERDEFLOKULASI mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen dan terjadi agregasi dan selanjutnya cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali”
Dalam Sistem DEFLOKULASI : “Partikel TERDEFLOKULASI mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen dan terjadi agregasi dan selanjutnya cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali”
Sediaan
suspensi terflokulasi dan terdeflokulasi
Biasanya, sediaan
suspensi terflokulasi dibuat untuk produk yang digunakan dalam jangka waktu lama, sedangkan sediaan suspensi
terdeflokulasi dibuat untuk produk yang digunakan dalam jangka waktu pendek.
Contoh sediaan
suspensi terflokulasi:
- Jamu
- Antibiotik (serbuk yang dilarutkan
dengan penambahan air)
Contoh sediaan
suspensi terdeflokulasi:
- Obat batuk
- Obat mag (contoh: milanta)
-
Antibiotik (berupa suspensi madu. Contoh: Propolis Suspensi Jadiid)
0 komentar:
Posting Komentar