A. Contoh Paragraf Induksi
1. Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara
menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel
merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan
menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya.
Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya.
2. Panas atau demam yang tinggi selama
beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita
demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau mimisan.
Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut
hendaknya diperhatikan sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita
bisa ditolong dan ditangani dokter
B. Contoh Paragraf Deduksi
1. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur dapat
mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang dan
mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga dapat
melawan penyakit jantung.
2. Kanker masih menjadi
pembunuh nomor 1 di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak
baik, pola makan yang tidak teratur, merokok, dll. Setiap manusia beresiko
untuk terkena penyakit kanker, karena di dalam setiap tubuh manusia terdapat
sel kanker pasif yang sewaktu-waktu bisa menjadi aktif akibat dari penurunan
antibodi yang disebakan gaya hidup yang tidak baik.
C. Contoh Polisemi
·
Polisemi Buah
Buah Hati
Buah Tangan
Buah Apel
·
Polisemi Raja
Raja Hutan
Raja Dangdut
Raja Inggris
·
Polisemi Kepala
Kepala Cabang
Kepala Sekolah
Kepala Rumah tangga
·
Polisemi Meja
Meja Hijau
Meja Belajar
Meja atas
·
Polisemi Daftar
Daftar pustaka
Daftar kehadiran
Daftar nama
·
Polisemi Naik
Naik Daun
Naik Kelas
Naik Motor
·
Polisemi
mata
Mata Air
Mata Keranjang
Mata Hati
·
Polisemi
air
Air Hujan
Air Minum
Air Mata
·
Polisemi
Tangan
Tangan Panjang
Tangan Kanan
Turun Tangan
·
Polisemi
Daun
Daun Telinga
Daun Pintu
Daun Pepaya
D. PERLUASAN MAKNA
1. Kata benih
dahulu
dihubungkan dengan bibit, misalnya benih padi. Jadi, berhubungan dengan
pertanian. Kini, muncul urutan kata benih perkara, benih persengketaan. Kata
benih dalam hal ini tidak berhubungan lagi dengan pertanian, tetapi bermakna
pangkal/sumber.
2. Kata
haluan
dahulu
bermakna bagian depan kapal atau perahu yang menagcu pada arah. Kini, muncul
urutan kata garis-garis besar haluan negara, berhaluan ekstrem, berhaluan kiri.
kata haluan pada konteks tersebut bermkna aliran atau paham seseorang, paham
yang diperjuangkan.
3.Kata
jurusan
dahulu lebih banyak dihubungkan dengan arah
perjalanan, misalnya jurusan Grogol, jurusan Tanah Abang. Kini, muncul urutan
kata jurusan bahasa, jurusan teknik. Dalam hal ini, kata jurusan lebih mengacu
pada spesialisasi atau bagian disiplin ilmu yang ditekuni. Terlihat di sini
bahwa kata jurusan sudah mengalami perluasan makna, yaitu dari arah menjadi
bidang atau spesialisasi.
4.Kata
papan
yang semula
hanya bermakna belahan pipih dari sebilah kayu, seperti pada kalimat ”Ayah
memotong sebilah papan kemarin sore”, sekarang sudah meluas maknanya menjadi
perumahan, seperti pada kalimat ”Manusia memerlukan sandang, pangan, dan
papan”.
5.Kata
baju
yang pada
mulanya hanya bermakna pakaian sebelah atas dari pinggang sampai ke bahu,
seperti dalam ungkapan baju batik, dan baju lengan panjang, tetapi dalam
kalimat ”Murid-murid itu memakai bau seragam”, makna kata baju telah meluas
menjadi benda yang bukan hanya baju, tetapi juga celana, sepatu, dasi, dan
topi. Demikian juga dengan baju dinas, baju olah raga, dan baju militer.
6.Kata
saudara
yang pada
mulanya hanya bermakna keluarga seperut atau orang yang lahir dari kandungan
yang sama, seperti dalam kalimat ”Orang yang sedang berdiri di depan rumah itu
adalah saudara kandungku”, tetapi dalam kalimat ”Surat saudara sudah kami baca;
jawabannya tunggu saja di rumah”, makna kata saudara telah meluas menjadi kata
saapan yang sederajat, baik usia maupun kedudukan sosial.
7.Kata
berlayar
dahulunya bermakna melakukan perjalanan dengan
kapal atau perahu yang digerakkan oleh tenaga layar. Namun, meskipun tenaga
penggerak kapal sudah diganti dengan mesin uap, mesin diesel, mesin turbo,
tetapi kata berlayar masih tetap digunakan untuk menyebut perjalanan di air.
8.Kata
putera dan puteri
dahulu hanya
dipakai untuk anak-anak raja, sekarang semua anak lak-laki dan wanita disebut
sebagai putera dan puteri, seperti pada kalimat ”Pesawat ini merupakan hasil
karya dari putera-puteri Indonesia”.
9.Kata
kepala
dahulu dihubungkan dengan bagian badan sebelah
atas atau tempat otak. Sekarang, makna kata kepala telah melaus, sehingga
lahirlah urutan kata kepala sekolah, kepala rumah sakit, kepala kejaksaan,
kepala pemerintahan. Makna kepala sekolah yaitu orang yang mempunyai jabatan
tertinggi pada sebuah sekolah.
10.Kata
kemudi
dahulu
dihubungkan dengan alat untuk menjaga kelurusan jalannya perhau atau kapal di
perairan. Kini, muncul urutan kata mengemudikan perusahaan, mengemudikan
pesawat, mengemudikan negara.
E. PENYEMPITAN MAKNA
1. Kata
ahli
pada awalnya
menunjuk pada orang tertentu atau kelompok orang tertentu yang benar-benar
mahir dan teruji keandalan dan kemahirannya dalam bidang tertentu. Namun
sekarang, maknanya cenderung menyempit dan lebih banyak digunakan secara
promotif, seperti pada ahli sumur, ahli pijat, ahli mesin, dan lain-lain.
2.Kata
sarjana
pada awalnya adalah orang yang cerdik dan
pandai, tetapi kini kata sarjana hanya bermakna orang yang telah lulus dari
perguruan tinggi. Dewasa ini, betapa pun luas dan dalamnya ilmu seseorang, jika
dia bukan lulusan perguruan tinggi, tidak bisa disebut sarjana.
3.Kata
pendeta
dahulu bermakna orang yang berilmu, sekarang
dipakai untuk menyebut guru agama Kristen atau Domine.
4.Kata
merawat
biasanya
dikaitkan dengan kegiatan merwat orang sakit di rumah. Orang yang merawat orang
sakit disebut dengan perawat. Namun, sekarang tidak ada perawat yang bekerja di
rumah., sebab orang yang disebut perawat yang kini biasa disebut dengan
paramedis, biasanya bekerja di rumah sakit atau di rumah bersalin.
5.Kata
skripsi
pada mulanya
dihubungkan dengan tulisan tangan. Kini, maknanya lebih terbatas dan lebih
menyempit, yaitu tulisan mahasiswa yang disusun sebagai persyaratan menempuh
ujian untuk memperoleh gelar pada S-1.
0 komentar:
Posting Komentar